Kalurahan Gilangharjo

Gilangharjo (10/5) Pengolahan hasil panen produk hortikultura merupakan salah satu kegiatan dalam usaha tani yang perlu mendapat perhatian, karena menyangkut upaya menekan kehilangan hasil baik dalam bobot maupun mutu, memperpanjang kesegaran produk dan umur simpan. Diperkirakan, kehilangan hasil buah/sayuran masih relatif tinggi melebihi 20% bila penanganan pascapanen kurang tepat. Selain penanganan pascapanen, kegiatan pengolahan juga akan meningkatkan nilai produk hortikultura.

Untuk mendukung peningkatan pengetahuan petani tentang penanganan pascapanen dan pengolahan hasil hortikultura, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Bantul bersama Pemerintah Kalurahan Gilangharjo menyelenggarakan Pelatihan Pengolahan Hasil Panen Hortikultura dengan peserta Kelompok Tani (PokTan) Rahayu Nogosari Krekah, kegiatan dilaksanakan di Gudang PokTan Rahayu Krekah RT 6, dihadiri Lurah Gilangharjo, Drs. H. Pardiyono, Dukuh Krekah, dan Anggota PokTan Rahayu Krekah. Dalam kegiatan tersebut, DPKP menggandeng pemateri dari praktisi hortikultura, Bung Joepaten atau Joemadi, dari Bambanglipuro, beliau menyampaikan "Permasalahan yang dihadapi pada usaha tani hortikultura yaitu penanganan pascapanen yang kurang baik sehingga menyebabkan kehilangan bobot maupun mutu, produk hortikultura bersifat perishable atau mudah rusak, ketersediaannya musiman dan harganya fluktuatif, salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan dilakukannya penanganan pascapanen sesuai dengan (Good Handling Practices) dan melakukan pengolahan hasil”. Ucapnya.

Diharapkan dengan adanya pelatihan tersebut dapat menambah ilmu dan wawasan petani sehingga kerugian pasca panen dapat diminimalisir dengan pengolahan yang tepat dan mutu yang terjaga, sehingga secara nilai ekonomi dapat stabil agar dapat menumbuhkan kesejahteraan petani.