Jelang Pilpres 2019: Ayo Kenali Berita Hoax !

14 Februari 2019 11:48:26 WIB

Oleh: Rochma Efridaningrum

Pemilihan umum presiden dan wakil presiden yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019 mendatang begitu menarik perhatian rakyat Indonesia dari semua lapisan. Karena, dua pasangan Capres-Cawapres yaitu Joko Widodo–KH. Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto–Sandiaga Salahuddin Uno berlomba-lomba untuk mengambil hati rakyat agar mendapat perolehan suara terbanyak. Pilpres 2019 pun menjadi trending topic yang hangat hingga panas diperbincangkan oleh politikus juga rakyat biasa.

Rangkaian proses dan persiapan Pilpres diwarnai dengan kampanye dan debat panas Capres-Cawapres sebagai ajang adu inisiatif pembaharuan program kerja. Keduanya disiarkan dan disebarluaskan melalui media massa seperti televisi, radio, banner, dan surat kabar cetak maupun online. Dari sinilah, masyarakat melihat kualitas Capres-Cawapres, mulai menimbang dan akhirnya memutuskan siapa yang akan mereka pilih. Beberapa di antara mereka pun membangun kefanatikan.

Kemudian, media sosial yang populer digunakan masyarakat seperti Facebook dan Twitter, praktis digunakan untuk menyebarluaskan informasi seputar persiapan Pilpres, profil masing-masing kandidat, kampanye besar-besaran dari daerah ke daerah, hingga ungkapan saling serang antarkeduanya. Biasanya informasi tersebut memiliki judul dan gambar yang menarik. Seseorang yang merasa tertarik apalagi fanatik, akan tergerak untuk membagikan tautan tersebut. Dan tautan akan dibagikan terus menerus ketika orang lain yang melihatnya tertarik pula. Demikianlah, hingga berita tersebar luas.

Hal inilah yang kemudian menyita perhatian saya sebagai orang yang gemar melakukan surfing di media-media sosial dan internet. Sebab, banyak berita yang dibagikan ternyata berita palsu atau hoax. Hoax adalah berita/informasi yang tidak benar, tapi dibuat seolah-olah benar adanya. Orang seringkali tidak mengenali detail berita hoax karena pembuat hoax sangat cerdik dalam menampilkan beritanya. Berita palsu tersebut memang sengaja dibuat untuk menghasut, merugikan banyak orang, dan mengeruhkan suasana demi kepuasan dan tujuan pembuatnya sendiri.

Sebagai contoh saja, beberapa hari yang lalu saya mendapati tautan berita tentang identitas salah satu kandidat yang dibagikan ke laman Facebook oleh seorang teman. Ketika saya menyangkal bahwa berita ini adalah hoax, dia berkilah bahwa ini dianggapnya sebagai satire (sindiran halus) semata, bahkan dianggapnya sebagai sebuah lelucon untuk mencairkan suasana politik yang tegang. Menghadapi jawaban seperti ini tidaklah mudah, seperti yang diungkapkan penulis buku Barista Tanpa Nama, Agus Noor dalam kicauannya di twitter ( 3/2/2019), “Orang yang dukung Capres tak bisa dinasihati.”

Dari contoh ini dapat diketahui bahwa masih ada orang bahkan teman kita sendiri sebagai pengguna media sosial yang belum mengerti benar apa itu berita hoax dan dampaknya. Adanya UU ITE yang dapat menjerat penyebar berita hoax ke ranah pidana pun masih minim diketahui. Padahal berdasarkan isi pasal 28 ayat 1 dalam UU ITE, penyebar informasi bohong alias hoax bisa terkena sanksi berat. Setiap orang yang dengan sengaja dan atau tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan, ancamannya bisa terkena pidana paling lama enam tahun dan denda maksimal Rp 1 miliar.

Ada ungkapan yang mengatakan bahwa ‘hoax dibuat oleh orang pintar yang jahat, disebarkan oleh orang baik yang bodoh’. Di sini, saya akan berbagi tips bagaimana mengenali berita hoax yang tersebar di media sosial, sehingga kita lebih bijak dalam menanggapi berita-berita yang tersebar dan tidak menjadi korban berita palsu tersebut. Lebih-lebihnya berita tentang isu politik dan Pilpres mendatang.

1. Jangan mudah terhasut oleh judul berita
Pembuat berita hoax sengaja membuat judul yang provokatif agar orang-orang mau menyebarluaskan berita tersebut. Abaikan apabila judul tersebut menggunakan kata-kata hiperbolis (dibesar-besarkan) dan kata-kata tercela.

2. Kenali dan periksa keaslian gambar
Sama seperti judul, gambar juga dibuat seprovokatif mungkin. Biasanya, sumber gambar atau oleh siapa gambar tersebut diambil tercantum di bawah gambar itu sendiri. Gambar dalam berita hoax terkadang tidak mencantumkan sumber gambar atau mencantumkan sumber yang tidak bisa dilacak. Pembuat hoax juga justru memanfaatkan gambar yang tersedia dan mengisinya dengan artikel berita palsu. Selain itu, gambar biasanya tidak jelas/kabur.

3. Cermati tanggal berita
Pastikan berita tersebut mencantumkan tanggal berlangsungnya kejadian yang diberitakan dan kapan berita itu dikeluarkan.

4. Perhatikan penggunaan tanda baca dan penulisan artikel berita
Berita hoax seringkali ditulis tanpa memperhatikan tanda baca, lebih-lebih penggunaan tanda koma dan tanda tanya atau seru yang tidak pada tempatnya. Beberapa huruf yang seharusnya ditulis dengan huruf kapital juga tidak ditulis sebagaimana mestinya.

5. Cek alamat URL dan kroscek dengan berita sejenis
Sebuah tautan berita yang dibagikan ke laman media sosial mempunyai alamat URL yang dengan mengkliknya kita dapat membaca artikel beritanya secara utuh. Jika tidak menampilkan alamat URL, kita bisa mengecek dengan menuliskan judul beritanya di mesin pencarian Google atau sejenisnya. Mesin pencarian akan memunculkan sejumlah judul sejenis yang diupdate oleh berbagai nama media massa terkenal apabila berita tersebut benar. Begitu pula sebaliknya. Kroscek juga bisa dilakukan dengan melihat tayangan berita sejenis di televisi atau radio.

6. Tumbuhkan sikap bijak dan kritis
Memilih dan mendukung Capres–Cawapres pilihan kita adalah hak kita. Namun mendukung proses menuju Pilpres menjadi kewajiban kita. Menjadi bijak dan kritis dalam melihat berita yang tersebar adalah salah satu bentuk dukungan kita agar suasana menjelang, saat, dan sesudah Pilpres 2019 tetap kondusif. Telusuri asal muasal berita dan melihat detail-detail berita. Bagikan hanya apabila telah teruji kebenarannya. Tak hanya itu, kita pun perlu mengingatkan sesama agar tidak mudah percaya dengan berita abu-abu.

Semoga bermanfaat. [rh]

sumber gambar: detik.com

Komentar atas Jelang Pilpres 2019: Ayo Kenali Berita Hoax !

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas