(Bukan Kebersihan) Cinta Lingkungan adalah Sebagian dari Iman
Administrator 14 Agustus 2019 09:59:24 WIB
Kita semua pasti tahu peribahasa “Kebersihan adalah sebagian dari iman”. Peribahasa ini merupakan gambaran betapa pentingnya menjaga kebersihan, karena merupakan perilaku seorang yang beriman. Tapi, arti kebersihan saat ini sudah sedikit bergeser. Arti bersih bukan lagi tentang bebas sampah dan membersihkan serta menyingkirkan sampah dari lingkungan. Tapi bagaimana kita bisa mengelola sampah dengan baik atau bahkan mengurangi volume sampah (terutama sampah plastik).
Mengelola Sampah (Tidak Hanya Menyingkirkan)
Guru Besar Pengelolaan Udara dan Limbah Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Dr. Enri Damanhuri, mengungkapkan tiap tahun sekitar 44 persen alias 2,13 juta ton sampah plastik cemari lingkungan (Merdeka.Com). Dengan cemaran sampah plastik yang sudah mencapai taraf memprihatinkan ini, memaksa kita untuk “diet plastik". Ini adalah cara menjaga kebersihan lingkungan yang seharusnya kita lakukan sebagai seorang yang beriman. Tidak hanya menyingkirkan (baca: memindahkan) sampah, tapi benar – benar mengatasi dan mengelolanya dengan baik agar tidak menumpuk dan mencemari lingkungan.
Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sampah plastik di lingkungan. Tentunya kita harus memulai dari diri masing – masing, keluarga dan lingkungan sekitar tempat tinggal. Contohnya, mengurangi konsumsi makanan kemasan dan membawa kantong belanja sendiri saat berbelanja kebutuhan sehari – hari, mengganti pembungkus plastik dengan daun atau wadah lain yang bisa dicuci kembali, dan lain sebagainya.
Peduli Lingkungan di Hari Raya Qurban
Saat Hari Raya Idul Adha tiba, sebagian besar kita menggunakan kantong – kantong plastik untuk membagikan daging qurban kepada warga masyarakat. Sekarang, kebiasaan tersebut seakan menjadi kuno dengan langkah yang diambil oleh para panitia qurban di berbagai masjid dan mushola di Desa Gilangharjo. Sesuai anjuran Dinas Lingkungan Hidup dan Pemerintah Kabupaten Bantul, mereka mengganti kantong plastik dengan besek, keranjang bambu, keranjang janur, atau bahkan hanya membungkus dengan lembaran daun pisang atau daun jati.
Pembungkus dari bahan alami tersebut akan menjadi sampah yang lebih ramah lingkungan dan cepat terurai di dalam tanah. Meski belum semua panitia qurban melakukan gebrakan ini, ini sudah merupakan langkah besar yang sangat bermanfaat untuk kelestarian lingkungan dan kehidupan di masa yang akan datang.
Semoga dengan adanya langkah besar ini, akan ada lebih banyak lagi masyarakat yang menyadari pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi penggunaan sampah plastik. Dengan begitu, Idul Adha menjadi hari raya yang semakin berlimpah berkah bagi kemanusiaan dan kelestarian lingkungan. (FIK)
Komentar atas (Bukan Kebersihan) Cinta Lingkungan adalah Sebagian dari Iman
Formulir Penulisan Komentar
Peta Wilayah
The Wonderfull Gilangharjo
Anggaran APBKal 2023
Realisasi APBKal 2022
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah Pengunjung |
- Gotong Royong Angkat Walet Kelompok Tani Ngudi Makmur
- Pelatihan Cara Baca dan Tata Tulis Aksara Jawa
- Pelatihan Pengelolaan Homestay
- Outing Class Paud Dan TK Gugus 8 Gilangharjo
- Pelatihan Manajemen Event Pokdarwis Gilangharjo
- Penerimaan Alat Cacah Sampah Organik Dari DLH Bantul
- Senam Rutin dan Bazar Olahan Perikanan dan Kelautan
Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License