Menangkal Radikalisme Dengan Majlis Taklim
08 Oktober 2019 09:34:24 WIB
Gilangharjo - Berdasarkan data Badan Intelijen Negara (BIN) saat ini ada sekitar 900 - 1000 orang yang terpapar radikalisme. Dari data tersebut, yang menjadi garis terdepan adalah pemuda usia 17 - 24 tahun. Ini tentu menjadi fakta yang sangat mengkhawatirkan, karena menyangkut generasi masa depan bangsa ini.
Pemuda memang paling rentan terpapar paham-paham radikal, karena masih berada pada fase mencari jati diri sehingga mudah untuk dipengaruhi. Bahkan pemuda telah menjadi target utama penyebaran paham-paham radikal karena masih energik dan memiliki semangat tinggi.
Banyaknya pemuda yang terpengaruh paham-paham radikal telah memunculkan keprihatinan dari berbagai kalangan, tak terkecuali pemuda-pemudi di Padukuhan Jodog, Gilangharjo. Oleh karena itu, pemuda-pemudi Jodog menggagas sebuah kegiatan yang bertujuan untuk membentengi pemuda-pemudi khususnya di Padukuhan Jodog agar tidak terpengaruh oleh paham-paham radikal. Kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap selapan sekali (35 hari sekali) dalam bentuk majlis taklim.
Meskipun menjadi target utama penyebaran paham-paham radikal, namun pemuda memiliki peran signifikan dalam menangkal tumbuh dan berkembangnya paham radikalisme. Hal inilah yang coba dimanfaatkan oleh pemuda-pemudi Jodog dengan mengadakan majlis taklim rutin.
"Kami ingin memperkuat relasi kepemudaan di Jodog khususnya penguatan toleransi di kalangan pemuda dan masyarakat Jodog agar menjadi penangkal tumbuhnya radikalisme atas nama agama, politik atau apa saja yang didasari perbedaan," kata Teguh Sholichin, salah satu pemuda di Padukuhan Jodog.
Menurut Teguh, majlis taklim dapat menjadi tempat pendewasaan dan belajar agama bagi para pemuda di Jodog, sehingga mereka tidak belajar dari sumber yang tidak tepat atau salah paham dalam memahami agama.
"Anak muda yang ingin mempelajari agama biasanya akan mencari-cari di internet atau media sosial. Mungkin itulah yang menjadi awal pemuda mudah terpengaruh radikalisme, karena mereka belajar tanpa guru sehingga sangat mungkin timbul kesalahpahaman", ujar Teguh.
Selain sebagai penangkal radikalisme, adanya majlis taklim pemuda Jodog diharapkan juga mampu mencegah atau meminimalisir kenakalan remaja dan menjadi sarana revolusi mental bagi pemuda-pemudi di Jodog dan sekitarnya.
Komentar atas Menangkal Radikalisme Dengan Majlis Taklim
Formulir Penulisan Komentar
Peta Wilayah
The Wonderfull Gilangharjo
Anggaran APBKal 2023
Realisasi APBKal 2022
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah Pengunjung |
- Gotong Royong Angkat Walet Kelompok Tani Ngudi Makmur
- Pelatihan Cara Baca dan Tata Tulis Aksara Jawa
- Pelatihan Pengelolaan Homestay
- Outing Class Paud Dan TK Gugus 8 Gilangharjo
- Pelatihan Manajemen Event Pokdarwis Gilangharjo
- Penerimaan Alat Cacah Sampah Organik Dari DLH Bantul
- Senam Rutin dan Bazar Olahan Perikanan dan Kelautan
Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License