Kalurahan Gilangharjo

Pertanian Organik adalah mimpi besar yang selalu ingin diwujudkan oleh Pemerintah Desa Gilangharjo.  Sejak beberapa tahun terakhir, para petani sudah dihimbau dan diarahkan untuk bertani organik. Berbagai pelatihan juga telah diberikan untuk meningkatkan pemahaman petani akan pentingnya  dan tata cara bertani secara organik.

Hingga kini, sudah ada 45 porang petani yang sudah menjalankan sistem pertanian organik secara total. Para petani tersebut sudah benar – benar telah meninggalkan pupuk serta pengendali hama kimia pada lahan yang mereka garap.

Menghargai usaha luar biasa petani ini, Pemerintah Desa Gilangharjo mencoba menfasilitasi dengan mendaftarkan Sertifikasi Organik lewat Dinas Pertanian DIY. Kelompok tani Tani Harjo dengan lahan sekitar 3,6 hektar telah didaftarkan untuk sertifikasi ini.

Pada hari Senin – Kamis, 18-21 November 2019, Auditor SNI dari Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) PT. Mutu Agung Lestari , Sri Wartini mengunjungi Gilangharjo untuk mengecek lahan yang akan sertifikasi. Selama empat hari tersebut, para petani dan pengurus yang tergabung dalam Taruna Tani Gilang Makmur mendapatkan banyak ilmu; mulai dari sistem pertanian organik hingga manajemen organisasi dan pemasaran produk organik.

Setelah audit, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan untuk majunya pertanian organik GIlangharjo. Pertama, organisasi Taruna Tani masih perlu menyempurnakan struktur organisasi agar manajemen pertanian organik lebih terarah. Kedua,  lahan Tani Harjo ini masih banyak yang masih dalam masa konversi dan masih harus menunggu selama 2 tahun setelah waktu terakhir penggunaan pupuk dan pembasmi hama kimia. Ketiga, perbaikan dokumen yang mendukung manajemen dan catatan system pertanian.

Kedepannya, sangat diperlukan komitmen antara petani dan pengurus untuk terwujudnya pertanian organik bersertifikat SNI di Gilangharjo. Tidak hanya 3,6 hektar, pengurus berkomitmen untuk menambah luasan lahan organik pada saat sertifikat diterbitkan di tahun 2021. [FIK]