Kalurahan Gilangharjo

Sudah dari berapa waktu yang lalu saya mendaftar seminar di WhatsApp grup forum warga desa Gilangharjo. Seminar yang akan diadakan PPA KKPA kelurahan Gilangharjo ini bertema " KESEHATAN REPRODUKSI DAN MENTAL REMAJA DALAM UPAYA PENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN ."

Saya sedikit kecewa karena akhirnya hanya bisa berangkat berdua dengan Topan anak sulung saya, karena Nilanti masih berkegiatan di desa Panggang bersama teman-teman kelasnya.
Dan pada tanggal 30 November saya , Topan, bersama warga peserta seminar yang lain berkumpul di aula desa Gilangharjo pada pukul 8.30 wib.

Dengan niat berbagi , saya ingin menuliskan pengalaman saya mengikuti seminar ini. Sambutan pertama yang kami dengar adalah dari bapak Mohammad Zainul SAg sebagai ketua satgas PPA kelurahan Gilangharjo.

Acara menarik ini diadakan berdasarkan fakta bahwa angka pernikahan usia muda di Gilangharjo mengalami peningkatan yang menghawatirkan , yaitu 180% di tahun ini .
Oleh karenanya, satgas PPA dan desa Gilangharjo merasa perlu menggunakan dana desa untuk digunakan sosialisasi pendewasaan usia nikah.

Peserta seminar yang diprediksi berjumlah 80 orang ini , terdiri dari kalangan remaja , lelaki dan perempuan, juga ibu - ibu rumah tangga seperti saya yang memiliki putera dan puteri remaja dalam masa tumbuh mencari jati diri.

Menurut pak Zainul juga, kegiatan ini merupakan stimulan dengan harapan setiap pernikahan di Gilangharjo para pasangan calon pengantin memiliki bekal sertifikat seminar, sosialisasi atau penyuluhan tentang kesehatan reproduksi , kesehatan mental dan pola asuh yang baik pada anak.
Supaya pasangan calon orang tua ini sudah paham tentang hal - hal tersebut dan lebih siap menghadapi macam permasalahan dalam rumah tangga.

Setelah itu waktunya lurah desa Gilangharjo bapak H. Drs. Pardiyono sendiri memberikan sambutannya dan sekaligus membuka secara resmi acara ini.
Bapak lurah Gilangharjo mengatakan " Desa Gilangharjo bersama KKPA menjadikan program ini sebagai pengguna anggaran tahunan desa, karena memiliki harapan pernikahan usia dini di desa kita tercinta ini bisa dikurangi.
Namun demikian, pak lurah juga mengajukan pertanyaan yang menurut saya perlu menjadi koreksi kita bersama , " Anggaran sudah dikucurkan , penyuluhan sudah dilaksanakan , lalu mengapa tingkat pernikahan dini di desa kita justru semakin meningkat ?" Diharapkan akan selalu ada inovasi dan upaya - upaya yang lebih tepat untuk mengurangi dampak tersebut.

Selain mengucapkan terimakasih pada orang tua yang berminat mengikuti acara ini , dan pada para remaja yang sudah memiliki niat baik mengikuti acara ini , lurah Gilangharjo mengatakan bahwa sejarah berdampak baik jika kita bisa mengambil hal positif atau hikmah dari suatu peristiwa.
Para orang tua dimohon meningkatkan usaha prihatin bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing -masing .
Nihil tanpa upaya keprihatinan dari orang tua , cita-cita mulia anak- anak akan tercapai. Para remaja juga diharapkan bermimpi setinggi langit dan optimis untuk mencapainya. Dan berharap semoga tahun mendatang pernikahan dini di desa Gilangharjo semakin rendah.

Sebagai warga Gilangharjo dan seorang ibu, saya antusias menghadiri penyuluhan seperti ini . Saya memiliki beberapa putra dan satu putri yang menginjak usia remaja.
Mempersiapkan masa remaja tidak bisa kita lakukan dalam satu pertemuan.
Dari pihak saya sebagai orang tua , saya mempersiapkan masa gejolak hormon remaja ini jauh sebelum anak- anak mengalami.

Keluarga kami menerapkan cara komunikasi yang setara . Anak - anak saya adalah sahabat terbaik saya. Kami dekat satu sama lain dan bisa saling bercerita , berbicara tentang apapun.

Harapan saya, seminar ini dilakukan berkelanjutan . Dan semakin banyak remaja dan orang tua yang terlibat.
Oh ya pembicara selanjutnya adalah bro Eko Prasetyo dengan pengalaman beliau sebagai pegiat anti narkoba Yogyakarta.
Akan saya tuang dalam tulisan saya berikutnya. [Rr]