Kalurahan Gilangharjo

Program Pelatihan Konvensi Hak Anak hari pertama telah sukses diselenggarakan oleh KKPA Gilangharjo hari ini (04/02). Dengan menggandeng Yayasan Samin (Sekretariat Anak Merdeka Indonesia), pelatihan dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas 35 orang anggota KKPA sebagai Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak di Desa Gilangharjo.

Bicara tentang KKPA, ini berarrti bicara tentang usaha Pemerintah Desa dalam mensukseskan Gilangharjo sebagai Pilot Project Desa Layak Anak. Perlindungan terhadap anak mendapatkan perhatian besar agar segala permasalahan anak di desa ini bisa berkurang secara signifikan.

Dalam pelatihan ini, para peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan dan berdiskusi tentang permasalahan anak yang ada di Gilangharjo; tentang jenis, penyebab dan juga solusi yang mungkin bisa diberikan oleh Satgas PPA.

Berdasarkan data KKPA, ada cukup banyak masalah yang dihadapi oleh anak – anak di Desa iGilangharjo, antara lain:

1. Kekerasan fisik
2. Pelecehan/ kekerasan seksual
3. Minuman keras dan Narkoba
4. Penelantaran anak
5. Pernikahan usia anak
6. Administrasi Kependudukan (anak tidak memiliki Akte Kelahiran)

Selain berbagai jenis kasus yang timbul, solusi atau cara penanganan kasus juga menjadi bahasan. Salah satunya untuk kasus pemenuhan hak anak berupa Akte Kelahiran. Kendala pembuatan akte sering terjadi pada anak – anak yang lahir di luar nikah atau lahir dari pasangan pernikahan siri,atau berbagai permasalahan lainnya terkait legalisasi pernikahan.    

Dari diskusi yang dilakukan, peserta diberikan pemahaman tentang apa yang seharusnya dilakukan Satgas PPA dalam menghadapi kasus permasalahan anak. Tentunya, Satgas PPA bukan dewa yang bisa menangani segala permasalahan. Dukungan dan bantuan sangatlah diperlukan. “Jejaring sangat diperlukan untuk mencarikan solusi terhadap berbagai masalah perlindungan anak,”  ungkap Muh.Zainul Zain, S.Ag selaku Ketua KKPA Desa Gilangharjo.