Bukan Hanya Sekedar Hiburan, Lomba Makan Kerupuk Ternyata Juga Punya Sejarah dan Filosofi

16 Agustus 2022 13:00:33 WIB

Gilangharjo  - Setiap bulan Agustus, masyarakat Indonesia di berbagai daerah selalu memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia dengan bermacam-macam cara, salah satunya dengan mengadakan aneka jenis perlombaan. Salah satu lomba yang paling populer dan hampir pasti ada di setiap daerah adalah lomba makan kerupuk.

Meskipun lomba makan kerupuk begitu populer di masyarakat, namun tidak banyak yang tahu kalau lomba makan kerupuk yang biasanya dilakukan dengan cara digantung ini ternyata memiliki sejarah dan filosofi. Berdasarkan laman resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), lomba makan kerupuk pertama kali dilakukan pada tahun 1950.

Jauh sebelum digunakan untuk perlombaan, kerupuk sendiri juga sudah sejak lama dikenal oleh masyarakat Indonesia dan bahkan sudah disinggung pada naskah Jawa kuno pada abad ke-10 masehi. Pada tahun 1930-1940-an, kerupuk menjadi makanan yang sangat populer bagi masyarakat Indonesia, namun bukan karena rasanya yang gurih dan enak, melainkan lebih karena harganya murah dan terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah. Saat itu di Indonesia sedang terjadi krisis ekonomi, sehingga kerupuk menjadi salah satu pilihan untuk menyambung hidup.

Kemudian pasca-kemerdekaan, setelah kondisi politik dan keamanan negara sudah kondusif, yaitu pada tahun 1950-an, masyarakat Indonesia mulai memeringati Hari Kemerdekaan Indonesia dan bermunculan lomba-lomba yang salah satunya melibatkan makanan yang kini hanya menjadi makanan pelengkap tersebut. Jadi, selain sebagai hiburan, lomba makan kerupuk juga bertujuan untuk mengingatkan masyarakat bahwa kondisi sebelum kemerdekaan benar-benar sulit dan memprihatinkan. (IMR)

Komentar atas Bukan Hanya Sekedar Hiburan, Lomba Makan Kerupuk Ternyata Juga Punya Sejarah dan Filosofi

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas